Mar 31, 2010

Web 2.0

Web 2.0 adalah suatu istilah yang dibuat oleh O’Reilly media pada tahun 2004, jadi web 2.0 masih sebenernya ikut dari atau world wide web tapi dia dalam bentuk barunya dari world wide web. Dan secara teknis web 2.0 adalah suatu wajah baru dari sebuah web. Di era sebelum adanya web 2.0 yaitu web 1.0 hanya orang orang yang mengerti dan pintar dalam bidangnya,yang bisa menyediakan sebuah konten, grafis, informasi ke sebuah web, seperti programmer dan lain lainya. Tetapi setelah adanya web 2.0 semua orang awam semua orang yang ga ngerti tuh apa apa tentang pemrograman bisa masukin apa aja yang mereka tau ke dalam sebuah web. Maka dari situ sebuah web bisa menjadi tempat informasi dan sharing yang baik untuk semua orang. Dengan contoh youtube, facebook, friendster, twitter, flickr dan lain lain. Jadi ga lagi yang dulu distribusi informasinya dari dikit orang untuk orang banyak, sekarang informasi bisa kita dapet dari banyak orang untuk banyak orang pula.

Dan yang saya dapet dari sebuah sumber di bloggingly.com/konsep-web-20-apa-itu-web-20/

Menjelaskan bahwa ada beberapa esensi yang dijelaskan pada web 2.0 yaitu

Folksonomy (tagging), bukan taxonomy (category). Tag Cloud adalah salah satu contoh ini. Untuk lebih jelasnya anda bisa baca tulisan saya mengenai perbedaan tagging dan category disini.

Web sebagai platform. Web menjadi platform dimana user berinteraksi dan berpartisipasi. Inilah mengapa cloud computing seperti zoho dan google docs termasuk Web 2.0

Memanfaatkan kecerdasan kolektif. The wisdom of crowd. Partisipasi user dimanfaatkan untuk tujuan bersama. contoh dari poin ini: Ranking artikel di digg (atau lintasberita pada versi indonesia), dan sistem editing wikipedia.

Akhir dari perputaran release software: Software terus di update sesuai dengan kebutuhan user. Sekarang anda tahu mengapa label beta di gmail masih ada hingga detik ini kan? ;)

Model Pemrograman yang mudah untuk di kolaborasikan: Facebook dengan Facebook applicationnya, teknologi RSS Feed, Mashup site seperti housingmaps yang mengandalkan API Google Maps dan data craiglist, dll.

Rich User Experiences : pengalaman penggunaan software yang kaya (susah sekali menemukan padanan katanya. Ada usulan?). Thanks to AJAX, teknik pemrograman kombinasi antara xhtml, css, DOM, XMLHttpRequest, XML yang disatukan oleh JavaScript yang membuat antar muka web menjadi semakin ‘mendekati’ antarmuka desktop. NOTE: penggunaan teknik AJAX ini juga menjadi salah satu ‘trend’ dalam berbagai aplikasi web 2.0. Hal ini dipicu oleh teknik yang dilakukan Gmail.

Design. Ini bukan patokan utama sih, namun penggunaan CSS dan webstandard menjadi ciri utama. Pada level yang sangat ekstrim, bahkan berbagai aplikasi web 2.0 memiliki pola design yang seragam: Font besar, glossy effect, warna cerah yang kontras, rounded corner, dll.

Mar 23, 2010

artificial intelligence

assalamualaikum wr.wb

ya kita bahas mengenai tema kita, yaitu artificial intelligence atau bisa dibilang juga kecerdasan buatan.

kecerdasan buatan adalah sesuatu yang kita buat supaya kecerdasannya bisa jadi kayak manusia. jadi gimana tuh kecerdasan buatan bisa membantu kita dalam melakukan hal hal yang kita kerjain. ya sekarang sekarang ini sih kita bisa ngomong komputer salah satu dari artificial intelligence. Nah sekarang kan dunia lagi ngembangin robot tuh yang katanya biar punya kecerdasan yang mirip kayak manusia, mantep banget kali ya?hahaha. ya nantinya makin dikit aja deh tuh orang orang kerja, robot mulu yang kerja, ahay deh hahaha.

kalo yang saya dapet dari situs sih arti artinya
contohnya dari sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
artinya

Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.

Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.

'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.

Tidak ada definisi yang memuaskan untuk 'kecerdasan':

  1. kecerdasan: kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya
  2. atau kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan
itu yang gua dapet dari wikipedia. itu kan yang lebih jelasnya hahaha. biasa lah kalo buat sendiri kan kita mikir sendiri, masih banyak kekurangannya hehehe

sekarang saya mau jelasin nih bidang kita Teknik Informatika, ya kan kita tau sendiri nih kita sekarang make komputer, gunanya buat apa sih? ya menurut gua pribadi sih ya, buat bantu ngebuat program, sebenernya asoy bgt itu ngebuat program jujur aja deh, tp kalo ga ngerti susah juga hahaha, sekarang kan lagi belajar java tuh, yang ga asik dari mata kuliah ini dosennya ga ngajarin secara mendetail jadi cuma presentasi, waddoooooh gaswat juga sebenernnya sih wkwkwk. tp berusaha belajar deh. hmm kedua nih buat pribadi lg, yaaaa buat social networking lah buat cari cari temen dan yang laen laen, asoy beeet dahhhh hihi

kalo yang gua dapet dari sumber sumber nih ya
DALAM bidang bidangnya
dari sumber : images.sispak09.multiply.com/.../utf-8__2009-Task-ES-01-IF-UII-06523276-Bidang%20Kecerdasan%20Buatan.pdf


Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu kompouter, biologi, psikologi, ilmu
bahasa, matematika dan teknik. Bidang-bidang kecerdasan buatan (AI) diantaranya sebagai
berikut :
1. Expert System
Expert System adalah system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kekomputer,agar
computer bisa menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Sistem pakar merupakan
salah satu aplikasi dari Artificial Inteligence (AI) yang banyak dimanfaatkan dalam dunia bisnis.
Komponen Sistem pakar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
a. Knowledge base ( basis pengetahuan)
Knowledge Base merupakan inti dari program sistem pakar karena basis pengetahuan itu
merupakan presentasi pengetahuan atau knowledge representation basis pengetahuan adalah
sebuah basis data yang menyimpan aturan-aturan tentang suatu domain knowledge/pengetahuan
tertentu. Basis pengetahuan ini terdiri dari kumpulan objek beserta aturan dan atributnya (sifat
atau cirinya). Contoh : If hewan merupakan sayap dan bertelur then hewan jenis burung.
b. Working Memory (basis data atau memori kerja)
Working memory adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta baik fakta awal pada saat
sistem beroperasi maupun fakta-fakta pada saat pengambilan kesimpulan sedang dilaksanakan
selama sistem pakar beroperasi basis data berada di adalam memori kerja.
c. Inference Engine (mesin inferensia)
Inference Engine adalah bagian yang menyediakan mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola
penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar.
d. User interface
Antarmuka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan pemakai.
Pada bagian memungkinkan pengguna untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam
sistem pakar serta menerima penjelasan dan kesimpulan.
Contoh apikasi dalam kehidupan sehari-hari:
• Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung
pengambilan keputusan berbasis web

ya sekian dari penjelasan dari saya kurang lebih makasih
wassalamualaikum wr.wb

Mar 4, 2010

WEB SCIENCE : WEB BASED SOCIAL DEVELOPMENT

Pertama tama saya akan membahas satu persatu dari bahan kajian diatas, mulai dari pengertian pengertian dari pembangunan social itu sendiri dan web itu sendiri apa, nantinya kita akan kaji bersama sama

Pengertian dari pembangunan sosial adalah bukan hanya dalam 1 sektor saja, pembangunan nasional menurut saya merupakan pembangunan yang beraspek pada beberapa sektor, seperti pendidikan, social, politik, dan lain lain. Dalam pembangunan nasional ini biasanya di pegang oleh pemerintah, tapi menurut saya sih pembangunan nasional sangat dipengaruhi dari bagaimananya masyarakat dari sebuah Negara, jika pemerintah yang ingin melakukan pembangunan nasional yang tidak di setujui oleh masyarakat akan mendapatkan dampak yang buruk pula pada pembangunan nasional. Tapi biasanya pembangunan nasional yang berlangsung sih biasanya di dukung oleh masyarakat, tetapi pada dasarnya Indonesia adalah Negara yang demokrasi maka dari itu masyarakat adalah yang memegang teguh dari apa yang diputuskan oleh pemerintah. Itu sih pengertian dari saya hehehe

sumber sumber yang saya dapet di web lain contohnya :

profsyamsiah.wordpress.com/.../pengertian-pembangunan/

yang berisikan mengenani :

TEORI DAN INDIKATOR PEMBANGUNAN

Konsepsi pembangunan sesungguhnya tidak perlu dihubung kan dengan aspek-aspek spasial. Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam banyak hal membuktikan keberhasilan. Hal ini antara lain dapat dilukiskan di negara-negara Singapura, Hongkong, Australia, dan negara -negara maju lain. Kebijakan ekonomi di negara-negara tersebut umumnya dirumuskan secara konsepsional dengan melibatkan pertimbangan dari aspek sosial lingkungan serta didukung mekanisme politik yang bertanggung jawab sehingga setiap kebijakan ekonomi dapat diuraikan kembali secara transparan, adil dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan. Dalam aspek sosial, bukan saja aspirasi masyarakat ikut dipertimbangkan tetapi juga keberadaan lembaga-lembaga sosial (social capital) juga ikut dipelihara bahkan fungsinya ditingkatkan. Sementara dalam aspek lingkungan, aspek fungsi kelestarian natural capital juga sangat diperhatikan demi kepentingan umat manusia. Dari semua itu, yang terpenting pengambilan keputusan juga berjalan sangat bersih dari beragam perilaku lobi yang bernuansa kekurangan (moral hazard)yang dipenuhi kepentingan tertentu (vested interest) dari keuntungan semata (rent seeking). Demikianlah, hasil- hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat secara adil melintasi (menembus) batas ruang (inter-region) dan waktu(inter-generation). Implikasinya kajian aspek spasial menjadi kurang relevan dalam keadaan empirik yang telah dilukiskan di atas (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).

Namun demikian, konsepsi pembangunan yang dikemukakan di atas sejalan dengan kajian terhadapnya maupun implementasi diberbagai negara dan wilayah lain, dikemukakan berbagai kelemahan. Kelemahan tersebut muncul seiring ditemukannya fenomena yang khas, antara lain kesenjangan, kemiskinan, pengelolaan public goodyang tidak tepat, lemahnya mekanisme kelembagaan dan sistem politik yang kurang berkeadilan. kelemahan-kelemahan itulah yang menjadi penyebab hambatan terhadap gerakan maupun aliran penduduk, barang dan jasa, prestasi, dan keuntungan (benefit)dan kerugian (cost) di dalamnya. Seluruh sumberdaya ekonomi dan non-ekonomi menjadi terdistorsi alirannya sehingga divergence menjadi makin parah. Akibatnya, hasil pembangunan menjadi mudah diketemukan antar wilayah, sektor, kelompok masyarakat, maupun pelaku ekonomi. implisit, juga terjadi dichotomy antar waktu dicerminkan oleh ketidakpercayaan terhadap sumberdaya saat ini karena penuh dengan berbagai resiko (high inter temporal opportunity cost). Keadaan ini bukan saja jauh dari nilai-nilai moral tapi juga cerminan dari kehancuran (in sustainability). Ikut main di dalam permasalahan di atas adalah mekanisme pasar yang beroperasi tanpa batas. Perilaku ini tidak mampu dihambat karena beroperasi sangat massif, terus-menerus, dan dapat dite rima oleh logika ekonomi disamping didukung oleh kebanyakan kebijakan ekonomi secara sistematis.

Kecendrungan globalisasi dan regionalisasi membawa sekaligus tantangan dan peluang baru bagi proses pembangunan di Indonesia. Dalam era seperti ini, kondisi persaingan antar pelaku ekonomi (badan usaha dan/atau negara) akan semakin tajam. Dalam kondisi persaingan yang sangat tajam ini, tiap pelaku ekonomi (tanpa kecuali) dituntut menerapkan dan mengimplementasikan secara efisien dan efektif strategi bersaing yang tepat (Kuncoro, 2004). Dalam konteksi inilah diperlukan ”strategi berperang” modern untuk memenangkan persaingan dalam lingkungan hiperkompetitif diperlukan tiga hal (D’Aveni, 1995), pertama, visi terhadap perubahan dan gangguan. Kedua, kapabilitas, dengan mempertahankan dan mengembangkan kapasitas yang fleksibel dan cepat merespon setiap perubahan. Ketiga, taktik yang mempengaruhi arah dan gerakan pesaing.

A. Pengertian Pembangunan

Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995, Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson, 2005). Paradigma modernisasi mencakup teori-teori makro tentang pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial dan teori-teori mikro tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses perubahan. Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-development) ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia (world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian pembangunan.

Pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang paling tepat mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini serangkaian pemikiran tentang pembangunan telah ber kembang, mulai dari perspektif sosiologi klasik (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pen dahuluan pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelan jutan. Namun, ada tema-tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk me menuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman dalam seluruh aspek kehi dupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan secara efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat.

Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya peren canaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pemba ngunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan per ubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasas mita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran ter sebut didasarkan pada aspek perubahan, di mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara kese­luruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan rasional.

Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung pada level makro (nasional) dan mikro (commuinity/group). Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progress), pertumbuhan dan diversifikasi.

Sebagaimana dikemukakan oleh para para ahli di atas, pembangunan adalah sumua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pem bangunan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan ma syarakat yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah merambah ke seluruh aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, moderni sasi diartikan sebagai proses trasformasi dan perubahan dalam masya rakat yang meliputi segala aspeknya, baik ekonomi, industri, sosial, budaya, dan sebagainya.

Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses perubahan yang mengarah pada perbaikan, para ahli manajemen pembangunan menganggapnya sebagai suatu proses pembangunan di mana terjadi proses perubahan dari kehidupan tradisional menjadi modern, yang pada awal mulanya ditandai dengan adanya penggunaan alat-alat modern, menggantikan alat-alat yang tradisio nal.

Selanjutnya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk ilmu-ilmu sosial, para Ahli manajemen pembangunan terus berupaya untuk menggali konsep-konsep pembangunan se cara ilmiah. Secara sederhana pembangunan sering diartikan seba gai suatu upaya untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik. Karena perubahan yang dimaksud adalah menuju arah peningkat an dari keadaan semula, tidak jarang pula ada yang mengasumsi kan bahwa pembangunan adalah juga pertumbuhan. Seiring de ngan perkembangannya hingga saat ini belum ditemukan adanya suatu kesepakatan yang dapat menolak asumsi tersebut. Akan tetapi untuk dapat membedakan keduanya tanpa harus memisah kan secara tegas batasannya, Siagian (1983) dalam bukunya Admi nistrasi Pembangunan mengemukakan, “Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan menunjukkan kemam puan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara kuali tatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak ha rus terjadi dalam pembangunan.”

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada dasarnya pembangunan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa pembangunan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan pertumbuhan akan terjadi sebagai akibat adanya pembangun an. Dalam hal ini pertumbuhan dapat berupa pengembangan/per­luasan (expansion) atau peningkatan (improvement) dari aktivitas yang dilakukan oleh suatu komunitas masyarakat.

Ini yang beberapa pendapat dari saya mengenai web based development, dalam bidang social pembangunan nasional berbasis web itu sangat berguna bagi masyarakat, biasanya hanya lewat tv atau radio kita bisa mensosialisasikan pembangunan pada masyarakat, kalo menggunakan web bisa lebih gampang untuk dilihat, misalkan akan ada pembangunan nasional pada bidang pendidikan. Misalnya mendaftarkan ujian ujian saringan masuk PTN, dengan menggunakan web dengan mudahnya murid murid yang ingin mengikuti ujian tersebut, dengan mendaftarkan pada web yang disediakan oleh universitas yang bersangkutan kita bisa langsung terdaftar mengikuti ujian ujian tersebut, biasa nya pengambilan formulirnya melewati bank atau sebagai macamnya, dengan itu pembangunan nasional dalam bidang pendidikan.

Dalam bidang law atau hukum. Dalam bidang ini kita bisa melihat dengan mudahnya pembangunan social dengan berbasis web, maka dari itu masyarakat bisa mengurangi dampak dampak yang negatif pada Negara, dengan contoh tidak menerimanya keputusan keputusan pemerintah, dengan pembangunan social berbasis web tidak perlu terjadinya kerusuhan atau bentrok langsung ke tempat tempat kepemerintahannya tersebut seperti dpr mpr atau sebagainya. Tapi jangan lupa selalu di dunia maya orang belum tentu bisa memiliki identitas yang sejelas jelasnya, maka dari itu dibuat lah hukum yang berlaku agar nantinya tidak ada pelanggaran pelanggaran yang terjadi di dalam pembangunan social berbasis web ini