Web 2.0 adalah suatu istilah yang dibuat oleh O’Reilly media pada tahun 2004, jadi web 2.0 masih sebenernya ikut dari atau world wide web tapi dia dalam bentuk barunya dari world wide web. Dan secara teknis web 2.0 adalah suatu wajah baru dari sebuah web. Di era sebelum adanya web 2.0 yaitu web 1.0 hanya orang orang yang mengerti dan pintar dalam bidangnya,yang bisa menyediakan sebuah konten, grafis, informasi ke sebuah web, seperti programmer dan lain lainya. Tetapi setelah adanya web 2.0 semua orang awam semua orang yang ga ngerti tuh apa apa tentang pemrograman bisa masukin apa aja yang mereka tau ke dalam sebuah web. Maka dari situ sebuah web bisa menjadi tempat informasi dan sharing yang baik untuk semua orang. Dengan contoh youtube, facebook, friendster, twitter, flickr dan lain lain. Jadi ga lagi yang dulu distribusi informasinya dari dikit orang untuk orang banyak, sekarang informasi bisa kita dapet dari banyak orang untuk banyak orang pula.
Dan yang saya dapet dari sebuah sumber di bloggingly.com/konsep-web-20-apa-itu-web-20/
Menjelaskan bahwa ada beberapa esensi yang dijelaskan pada web 2.0 yaitu
Folksonomy (tagging), bukan taxonomy (category). Tag Cloud adalah salah satu contoh ini. Untuk lebih jelasnya anda bisa baca tulisan saya mengenai perbedaan tagging dan category disini.
Web sebagai platform. Web menjadi platform dimana user berinteraksi dan berpartisipasi. Inilah mengapa cloud computing seperti zoho dan google docs termasuk Web 2.0
Memanfaatkan kecerdasan kolektif. The wisdom of crowd. Partisipasi user dimanfaatkan untuk tujuan bersama. contoh dari poin ini: Ranking artikel di digg (atau lintasberita pada versi indonesia), dan sistem editing wikipedia.
Akhir dari perputaran release software: Software terus di update sesuai dengan kebutuhan user. Sekarang anda tahu mengapa label beta di gmail masih ada hingga detik ini kan?
Model Pemrograman yang mudah untuk di kolaborasikan: Facebook dengan Facebook applicationnya, teknologi RSS Feed, Mashup site seperti housingmaps yang mengandalkan API Google Maps dan data craiglist, dll.
Rich User Experiences : pengalaman penggunaan software yang kaya (susah sekali menemukan padanan katanya. Ada usulan?). Thanks to AJAX, teknik pemrograman kombinasi antara xhtml, css, DOM, XMLHttpRequest, XML yang disatukan oleh JavaScript yang membuat antar muka web menjadi semakin ‘mendekati’ antarmuka desktop. NOTE: penggunaan teknik AJAX ini juga menjadi salah satu ‘trend’ dalam berbagai aplikasi web 2.0. Hal ini dipicu oleh teknik yang dilakukan Gmail.
Design. Ini bukan patokan utama sih, namun penggunaan CSS dan webstandard menjadi ciri utama. Pada level yang sangat ekstrim, bahkan berbagai aplikasi web 2.0 memiliki pola design yang seragam: Font besar, glossy effect, warna cerah yang kontras, rounded corner, dll.
No comments:
Post a Comment